Tahun Baru 1445 H, Bumi Santri Ar-Rumi Gelar Metaverse Islamic Cultural

Pawai Lampion dan Pentas Seni Bumi Santri Ar-Rumi 1445 H.

Suarakuningan.com – Menyambut Pergantian Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1445 Hijriah, Pondok Pesantren Bumi Santri Ar-Rumi mengadakan Gelaran bertajuk Metaverse Islamic Cultural. Kegiatan ini dijadwalkan akan menjadi tradisi tahunan Pondok pesantren yang beralamat di Desa Cihirup Kecamatan Ciawigebang.

Metaverse Islamic Cultural merupakan rangkaian beragam acara yakni wisuda santri, wisuda Quran dan Kitab, Kirab Budaya, Panggung Budaya, Pentas Seni, Tablig Akbar, BSA Awards dan santunan.

Ketua Pelaksana Kegiatan, Riki Permana SPd menyampaikan, “Malam tahun baru 1445 H, seluruh santri didampingi wali santri dan pengurus pondok pesantren melakukan pawai lampion berkeliling Desa Cihirup. Usai pawai dilaksanakan gelaran pentas seni dengan menampilkan aneka seni islami dan seni tradisional berupa tari daerah. Dan rangkaian kegiatan ini kita lakukan juga live streaming ”

Kirab Budaya dengan Berwisata Naik Odong-odong bersama Komodo 88

“Tadi pagi, dilaksanakan kirab budaya, kali ini dengan menggandeng Komunitas Odong-odong Kuningan (Komodo 88) sebanyak 16 unit, para calon wisudawan santri dan wisudawan Quran dan Kitab sebanyak 49 orang anak beserta orangtua diajak berkeliling. Iring-iringan ini mendapat pengawalan juga dari Relawan Peduli Masyarakat Kuningan,” ujarnya.

“Dan malam ini dilaksanakan puncak acara wisuda santri dan wisuda quran dan kitab. Selepas prosesi wisuda, dilaksanakan panggung tablig akbar dengan menghadirkan Nada dan Dakwah oleh Ki Dalang Aan Anjasmara dan Musik Modern Etnik,” imbuhnya.

Prosesi wisuda para santri Bumi Santri Ar-rumi

Penanggungjawab Kegiatan, Arif Hidayat MPd yang sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Bumi Santri Ar-Rumi menyampaikan bahwa dalam perjalanan sejak rintisan pondok pesantren dilakukan dengan memadukan pengajaran Islam dan budaya. 

“Dengan telah mulai dicengkramnya generasi muda dengan ‘budaya HP’, dimana penggunaan ponsel yang berlebihan terlihat nyata dampaknya bagi perkembangan akhlak dan budaya di sekitar. Dengan kondisi ini, kami jajaran pengasuh pondok pesantren Bumi Santri Ar-Rumi mengembangkan metode pengajaran Islam, akhlak dan adab dipadukan dengan budaya lokal yang bisa diterima oleh generasi muda. Tentu saja, budaya yang tidak bersebrangan dengan syariat Islam,” terangnya.

Nada dan Dakwah bersama Ki Dalang Aan Anjasmara

“Alhamdulillah pengembangan metode ini dapat diterima banyak orangtua yang juga mulai mengungkapkan kegelisahan atas penggunaan ponsel oleh anak-anaknya yang mulai taraf berlebih. Dan sekarang makin banyak orang tua dari berbagai daerah di Kuningan. Di Pondok Pesantren ini terdapat 3 lembaga yakni Madrasah Al Ikhlas, Madrasah Daarul Mu’Minin dan Pesantren Bumi Santri Ar-Rumi,” tambahnya.

Seiring dengan makin banyaknya dukungan terhadap metode pengajaran di Bumi Santri Ar-Rumi ini, kini pusat kegiatannya terbagi ke dua desa, yakni Desa Cihirup dan Desa Cikubangmulya.(red)

Berita Budaya Juli 19, 2023