suarakuningan.com - Ditengah kuliner lokal yang semakin tergerus oleh aneka makanan modern, Sutarno, Pelaku UMKM asal Desa Cikadu, Kec. Nusaherang, Kab. Kuningan, berupaya melestarikan makanan tradisional khas Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dalam usaha yang dijalankannya.
UMKM SHTI (Semua Hasil Tani Indonesia), yang didirikan oleh Sutarno pada tahun 2015, adalah jawaban atas panggilan hatinya. Dirinya tertarik dengan sumber daya alam sekitar, seperti talas, singkong, sukun, dan pisang, untuk mengembangkannya menjadi produk bernilai ekonomi tinggi yang juga ramah lingkungan.
Pendekatan Sutarno sejalan dengan konsep 'ekonomi kerakyatan' yang diusung pemerintah, yang dimulai dari akar rumput dan berkembang hingga ke hilir. Mulai dari bahan baku, hingga pemasaran global.
Tak hanya pasar lokal, Sutarno juga bertekad agar warisan kuliner lokal dapat menembus pasar global. Mengupayakan kualitas, kuantitas dan kontinuitas untuk produk SHTI agar dapat masuk pasar ekspor.
"Kami membangun jaringan dengan petani, untuk penanganan masalah bahan baku. Tujuannya agar produk SHTI siap ekspor warisan kuliner lokal ke berbagai negara, dengan mempersiapkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk," ungkap pria yang akrab disapa Pak Tarno ini, Rabu (13/9/2023).
Sutarno juga berkontribusi pada upaya menjaga ketahanan pangan, baik di tingkat regional maupun nasional. Dengan fokus pada produk lokal, ia berusaha memastikan masyarakat bisa mendapatkan makanan yang sehat dan berkualitas.
"Saya ingin menjadikan lingkungan kami sebagai sumber ekonomi yang berkelanjutan. Hasil tani lokal ini bukan hanya bernilai ekonomi tinggi, tetapi juga membantu menjaga makanan tradisional dari tergeser oleh makanan modern," terangnya.
Meskipun sangat menjaga kearifan lokal, Sutarno juga mengenali pentingnya beradaptasi dengan era modern. Bergabung dalam program pendampingan UMKM Jabar Juara dari Dinas Koprasi dan Industri Kecil (Diskuk) Provinsi Jawa Barat, telah membantu memodernisasi manajemen dan pemasaran, termasuk kemasan dan digitalisasi dalam menjalankan usahanya.
"Terimakasih untuk Diskopdagperin Kabupaten, Pendamping UMKM Jabar Juara, Juga khususnya untuk Diskuk Jabar. Saya merasa sangat beruntung bisa ikut bergabung dalam program yang luar biasa ini. Semoga ini bisa mengembangkan usaha kami dan mewujudkan visi misi kami," ujarnya.
Namun, yang paling penting, Sutarno berkomitmen untuk mewariskan kearifan lokal ini kepada generasi penerus. Dia membuktikan bahwa melalui usaha keras dan semangat, akan dapat memadukan budaya, lingkungan, dan ekonomi dalam sebuah inisiatif UMKM.(red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.