sekalipun pandangmu terhalang
kabut atau awan apapun itu
aku tak berubah bahwa aku adalah
bulan purnama setiap saatnya
selalu memantulkan cahaya
yang kupinjam dari matahari
demi dirimu.
aku malu sebenarnya, tapi inilah takdir
bahwa pada hakekatnya aku bukan
apa dan siapa untuk dirimu
tapi kehadiranku di depanmu berkat cinta
yang berkehendak mempertemukan
ingat, selalu jangan terjebak
pada pantulan cahaya yang kupinjam itu
dan bintang gemintang juga bukanlah
kekayaanku. mereka berada disekitarku
sekali lagi berkat cinta
yang berkehendak padanya
luluhkan saja purnamaku
demi cinta, biar tak berbekas
dan jadi kesombongan-kesombongan
yang menjebakku pada kebohongan
cinta yang sesungguhnya
sekali lagi luluhkan saja purnamaku
agar aku bisa tidur tenang
di pangkuanmu pada sisa usia ku
ruh#resitalcintadalambulan
kontemplasi pagi
Puisi: keberadaan
seirama sampai rumah.
tetapi ternyata...
ruang cinta.
batu uji
tanpa tawamu
semesta galaksi liar
48. al majiid (maha mulia)
renungan pagi : oleh ruh anto
ruh anto, lahir di sidoarjo 1964. suka terhadap berbagai dunia seni sejak masih sekolah (muda ). sempat belajar musik di yasmi ( yayasan musik indonesia ), dan menjadi guru privat clasic guitar dan belajar fotografi dari para master indonesia. juga sempat membuka class terbuka untuk fotografi di sela kesibukan sebagai partner perusahaan jerman.
membaca menjadi hobi sejak nongkrong di bengkel muda surabaya dan tergabung di fass ppia (forum appresiasi sastra surabaya indonesia amerika 1986 - 1990 an ) yang saat itu dimotori bapak rudi isbandi dan aming aminoedhin.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.