Oleh: Asep Kamaludin, S.IP
(Penggiat Masjid dan Pecinta Masjid )
Bulan
Ramadhan yang penuh dengan keistimewaan dan kemuliaan baru saja kita lepas.
Namun demikian, Ramadhan dengan segala kemuliaannya telah mampu memberikan
bekal kepada kita untuk hidup selama 11 bulan ke depan menapaki berbagai macam
dinamika kehidupan. Paling tidak ada 3 bekal utama yang diberikan
oleh Ramadhan kepada kita para alumninya. Tiga bekal itu antara lain: pertama,
hati yang semakin dekat dengan Allah, kedua, kemampuan untuk mengendalikan hawa
napsu, ketiga, hati yang suka memberi dan menolong.
Marilah sama-sama kita
lihat 3 modal utama yang telah ditanamkan oleh madrasah ramadhan tersebut.
Bekal utama yang pertama,
yaitu hati yang semakin dekat dengan Allah SWT. Selama kita mengikuti pelatihan
selama 1 bulan dalam Diklat ramadhan, kita telah mampu menjadikan hati kita
semakin dekat dengan Allah SWT. Kita sadar bahwa Allah begitu dekat dengan
hamba-Nya, di dalam Al-Qur’an terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 186 sebagai
berikut:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku
Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah
mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh
kebenaran”.
Dalam sebuah hadits Qudsi
riwayat imam Ahmad dari sahabat Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW, bahwasanya
Allah berfirman:
“Barangsiapa
mendekat kepada-Ku satu jengal, Aku akan mendekat padanya satu hasta, dan
barangsiapa mendekat kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekat padanya satu
depa, dan barangsiapa mendekat kepada-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendekat
kepadanya dengan berlari.” (HR. Ahmad: 8983).
Ayat dan hadits diatas
menegaskan bahwa sesungguhnya Allah begitu dekat dengan hamba-Nya dan kedekatan
Allah dengan hamba-Nya sangat tergantung dengan usaha maksimal dari si hamba
mendekat kepada Rabb-nya. Bukankah ketika Ramadhan dengan ibadah-ibadah yang
kita lakukan mampu menjadikan kita dekat dengan Allah SWT. Ini adalah bekal
utama untuk kita bisa hidup pada 11 bulan ke depan.
Bekal utama yang Kedua,
yaitu kita telah mampu mengekang dan mengendalikan hawa nafsu yang ada dalam
diri kita. Bukankah ketika kita berpuasa kita telah mampu mengendalikan
berbagai keinginan syahwat, baik syahwat perut maupun syahwat kemaluan. Dengan
berpuasa kita juga telah menjaga perbuatan kita dari hal hal yang bisa
membatalkan pahala puasa kita. Kita jaga lisan kita, kita jaga telinga kita,
kita jaga mata kita, kita jaga pancaindra kita dari semua perbuatan perbuatan
yang itu bisa membatalkan pahala puasa kita. Semua kita lakukan karena Allah
SWT.
Selama satu bulan kita
telah mampu untuk mengekang dan mengendalikan hawa nafsu kita, ini adalah bekal
untuk kita bisa hidup 11 bulan kedepan. Perlu kita sadari bahwa tantangan yang
akan kita hadapi nanti di luar bulan Ramadhan lebih hebat lagi. Hal itu karena
nanti kita menghadapinya dalam keadaan tidak berpuasa. Akan tetapi ketika kita
sudah mendapatkan bekal dari pendidikan dan pelatihan Ramadhan maka mudah
mudahan 11 bulan kedepan kita akan mampu menundukkan dan mengendalikan hawa
napsu yang ada dalam diri kita.
Hawa nafsu itu adalah
sebuah energi yang luar biasa yang terdapat dalam diri kita. ketika hawa nafsu
itu menguasai akal dan hati seseorang maka ia akan menjadi orang orang yang
bisa melakukan berbagai hal yang merusak. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman
dalam surah Al Mu’minun ayat 31.
“Dan seandainya kebenaran itu menuruti keinginan mereka, pasti
binasalah langit dan bumi, dan semua yang ada di dalamnya. Bahkan Kami telah
memberikan peringatan kepada mereka, tetapi mereka berpaling dari peringatan
itu”.
Sebaliknya jika hawa napsu
dibawah kendali hati dan akal maka bisa diarahkan kepada hal hal yang positif. Inilah
diantara bekal yang kita dapatkan melalui ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Bekal utama yang ketiga,
dari ibadah kita di bulan Ramadhan adalah yaitu kebiasaan suka memberi, dan
suka menolong. Bukankah selama Ramadhan kita banyak memberi, kita banyak
menolong, kita banyak bersedekah, kita banyak berinfaq, kita juga menunaikan
zakat kita, memberikan menu berbuka dan lain sebagainya. Demikian juga kita
melakukan perbuatan perbuatan untuk menolong saudara kita yang lain. Ini kita
lakukan sebagai wujud bahwasanya kita adalah hamba-hamba Allah yang menebar
kasih sayang kepada seluruh makhluk. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT
dalam surat al-anbiya ayat 107:
“Dan
Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
seluruh alam”.
Demikianlah,
tiga bekal utama yang telah dibangun melalui pendidikan dan pelatihan selama
Ramadhan.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.