Hajat Bumi Desa Cikeleng Bentuk Rasa Syukur Atas Karunia Hasil Bumi

Suarakuningan.com – Pelaksanaan Hajat Bumi di Desa Cikeleng Kecamatan Japara menjadi momen kebersamaan warga desa yang telah menjadi tradisi turun temurun. Bertempat di Komplek Situs Manangga Desa Cikeleng, Kamis (30/5/2024)

Perwakilan masyarakat dari setiap dusun berkumpul dan membawa bekal makanan masing-masing hasil panen sendiri.

Dalam sambutannya Kepala Desa Cikeleng, Nana Rukmana MPd, MM menyampaikan bahwa Hajat Bumi Desa Cikeleng dilaksanakan seusai panen raya. Hajat bumi merupakan bentuk rasa syukur warga Desa Cikeleng khususnya para petani atas hasil bumi.

Hajat bumi yang dilaksanakan di komplek pemakaman Situs Pemakaman Manangga dimana ditemukan istilah Manangga artinya mengabdi, artinya komplek pemakaman Manangga ini artinya tempat bersemayamnya para tokoh yang penuh pengabdian kepada bangsa dan rakyat.

Tradisi unik Hajat Bumi Desa Cikeleng, yakni dibagikannya daging kerbau yang telah disembelih sehari sebelum pelaksanaan.

Acara yang dihadiri Sekda Kuningan, Dian Rahmat Yanuar, Anggota DPRD Rana Suparman, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan yang diwakili Kabid Kebudayaan Rio Anto, Mantan Wakil Bupati Kuningan, Ridho Suganda, Camat Japara, Danramil, Kapolsek, serta kepala-kepala desa se Kecamatan Japara.

Acara dibuka dengan sholawatan dan doa bersama sebagai rasa syukur atas karunia hasil bumi serta mendoakan para leluhur yang telah berjasa mendirikan Desa Cikeleng dan memulai membuka pertanian.

Tampilan tarian tetenong sebagai penyambutan tamu diiringi gamelan Goong Renteng yang konon telah berusia ratusan tahun dan masih dijaga serta dirawat.

Dalam kesempatan tersebut Sekda Kuningan, Dian Rahmat Yanuar sangat mengapresiasi pelestarian budaya Hajat Bumi Desa Cikeleng.

Dian memaparkan, “ Pelaksanaan Hajat Bumi merupakan sebuah tradisi yang telah dilangsungkan secara turun menurun ini sebuah kearifan lokal yang mana bermuara yang mana nanti kita semakin yakin bahwa nilai-nilai tradisi kearifan lokal adalah sesuatu hal yang paling berharga ditengah deru derasnya modernisasi.”

“Penyelenggaraan  pemerintahan desa itu ditunjang lima hal, yang pertama keaneka ragaman, kedua partisipasi, ketiga pemberdayaan, keempat otonomi, kelima demokratisasi, kelima pilar ini menjadi sesuatu yang esensi yang mendasar yang tidak boleh ditinggalkan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.  Hari ini, Desa Cikeleng telah menyampaikan pesan bahwa tiga pilar ini telah dilaksanakan, yakni partisipasi, pemberdayaan dan keanekaragaman.

Dalam kesempatan tersebut, Sekda didampingi Kepala Desa dan para tamu undangan, membagikan daging kerbau ke masing-masing perwakilan dusun.

Berita Budaya Mei 30, 2024