Hot News
8 September 2024

Apakah Betul Indonesia Baik-baik Saja?




Oleh Mardiyah 

Guru di Sekolah Anak Tangguh Kuningan 


Akhir akhir ini muncul di media sosial opini "Indonesia baik-baik saja". Setelah sebelumnya dihebohkan dengan seruan 'peringatan darurat' berlatar warna biru dan gambar Garuda Pancasila (suara.com/tekno 24/8/2024). 


Poster tersebut merupakan bentuk perlawanan masyarakat terhadap DPR yang mengabaikan putusan MK terkait syarat pencalonan pemilihan Pilkada 2024. Seharusnya negara  fokus pada solusi atas persoalan umat yang banyak, bukan menutupi kondisi rusak.  


Tagar Indonesia baik-baik saja menggambarkan kondisi sebaliknya apa yang terjadi di Indonesia. Krisis multidimensi dalam berbagai bidang, bidang ketenagakerjaan  banyak pengangguran, bahkan pernah juara pengangguran se-ASEAN. Pendidikan berbiaya mahal, banyak kasus mahasiswa bunuh diri. Hukum tumpul keatas/pejabat dan tajam untuk rakyat. Politik : kesewenangan penguasa terhadap rakyat, pelanggaran aturan. Kesehatan angka stunting masih tinggi, kesenjangan sosial, kemiskinan, maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja dan lain-lain. 


Inilah bentuk pencitraan dengan mengerahkan buzzer. Sebagaimana kunjungan bapak presiden bersama influencer ke IKN hanya pencitraan semata. Seolah olah Indonesia baik- baik saja.  


Masyarakat juga tidak memahami persoalan secara mendasar dan kesadaran politik juga seadanya.  

Sehingga tidak memahami realita yang sedang terjadi dan  terkecoh dengan propaganda buzzer. 


Kebanyakan umat Islam juga tidak paham bahwa  negara seharusnya sebagai raa'in/penanggung jawab urusan rakyatnya. Baik urusan dunia maupun urusan akhirat. Negara punya tanggung jawab besar dalam mendidik rakyatnya. Negara Islam yang berideologi Islam punya kewajiban mencerdaskan rakyatnya dengan pendidikan Islam Kafah. 


Pemecahan atas tiga simpul pertanyaan besar/uqdatul kubro  dalam Islam mengantarkan seseorang berfikir cemerlang dan mendalam, juga berani amar ma’ruf nahi  munkar sebagai Upaya agar tetap berada di jalan Allah. Mekanisme ini tidak didapati pada sistem sekuler. 


Islam memiliki kurikulum pendidikan  yang akan membangun kesadaran politik dan  semangat juang untuk mentaati syariat dan mendakwahkan Islam Kafah. 


Rasulullah bersabda : 

"Barang siapa di antara kamu melihat kemungkaran hendaklah dia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya apabila tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya apabila tidak mampu maka ubahlah dengan hatinya maka itu selemah lemah iman" (HR Muslim, Ibnu Majah). 


Hadits tersebut senada dengan firman Allah dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 120 : "Hendaklah ada segolongan dari kalian yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." 


Kesadaran politik umat Islam harus terbangun secara benar ( wa'yu assiyasi). Menurut Muhammad Muhammad Ismail dalam buku Al-fikrul Al- Islam ada dua komponen seseorang dikatakan memiliki kesadaran politik, yang pertama memiliki pandangan universal tidak terbatas pada negeri kaum muslimin tempat ia tinggal saja namun harus memiliki pandangan global. Kedua kesadaran politik itu mengharuskan dirinya memiliki cara pandang yang khas (zawiyah khashah) dalam menilai setiap persoalan dan peristiwa politik serta kesadaran global (alwai.net) 


Negara Islam adalah negara adidaya berideologi Islam mampu menguasai 2/3 dunia dan berkuasa hampir 14 abad lamanya. Kehebatan dan kejayaannya diakui oleh musuh musuhnya. Kesejahteraan masyarakat mampu  diwujudkan selama berabad-abad. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak ada yang menandingi bahkan bisa kita nikmati sampai saat ini. 

Aparatur negaranya adalah orang-orang yang beriman bertakwa yang mampu melaksanakan amanah dengan sebaik baiknya. 


Wahai umat Rasulullah tidakah kita merindukan kehidupan seindah syurga padahal kita masih hidup di dunia? 


Wallahualam bissawab


  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Apakah Betul Indonesia Baik-baik Saja? Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan