Oleh Mardiyah
Guru di Sekolah Anak Tangguh Kuningan
Apa yang kita saksikan di Gaza merupakan bukti kongrit bagaimana rusaknya
penerapan ideologi kapitalis yang telah membunuh jutaan jiwa diseluruh dunia dengan berbagai cara. Khususnya di Gaza yang menjadi korban genosida militer Israel. Akibat dari genosida ini militer Israel hanya menyisakan 9,5% zona kemanusiaan aman, yang asalnya mencapai 63% atau sekitar 230 km pada November 2023. (antaranews.com 25/8/2024)
Pembantaian atau genosida yang terjadi di Gaza Palestina merupakan perang ideologi antara ideologi Islam melawan ideologi sekular pimpinan Amerika Serikat. Pengemban idelogi sekular sengaja menempatkan zionis Yahudi untuk memerangi umat Islam khususnya umat Islam di Gaza Palestina.
Sayangnya ideologi Islam saat ini baru diemban oleh individu saja yaitu individu umat Islam di Gaza Palestina, belum diemban oleh institusi negara. Meskipun demikian mampu mengalahkan kekuatan Yahudi yang didukung oleh negara adidaya AS.
Penjahat perang, pelaku pembantaian sampai saat tidak mendapatkan sanksi yang sepadan atas kejahatan yang dilakukannya.
Kota Gaza sangat membutuhkan bantuan karena sekitar 60% obat esensial dan 83% pasokan medis di Gaza yang terkepung dinyatakan telah habis akibat serangan dan kontrol ketat dan penutupan perbatasan oleh Isr4el. Hal itu disampaikan oleh departemen kesehatan Gaza pada Sabtu 24/8/2024. (antaranews.com).
Dan tidak ada tindakan tegas apapun yang dilakukan PBB untuk menghukum Isr4el.
Sistem yang mengatur dunia dan manusia saat ini adalah sistem sekuler. Kondisi yang terjadi di Gaza sekarang menjadi bukti bahwa sistem dunia hari ini sistem yang jahat yang melindungi para penjahat. Sudah saatnya umat Islam tidak menaruh harapan penyelesaian masalah Palestina pada PBB.
Alih-alih membantu muslim Palestina para pemimpin muslim di sekitar Palestina tak peduli juga acuh tak acuh terhadap penderitaan bangsa Palestina. Tidak ada pengerahan tentara dari Mesir atau Arab Saudi untuk membantu muslim Palestina dalam rangka mengusir Israel. Pangeran Faisal bin Farhan mentri Luar negri Arab Saudi mengatakan perjanjian AS-Arab ''sangat dekat'', "Sebagian pekerjaan sudah selesai", tambahnya (metrotvnews.com). Pejabat Arab Saudi malah bermesraan dengan pendukung Isr4el.
Idealnya perang melawan ideologi kapitalis adalah negara yang mengemban ideologi Islam, sayangnya negara itu sudah runtuh. Namun umat Islam masih punya harapan yaitu janji Allah dalam Qur'an surat An-Nur ayat 55 :
"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang diantara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridhoi. Dan Dia benar-benar mengubah keadaan mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu maka mereka itulah orang-orang yang fasik."
Harapan akan tegaknya negara yang berideologi Islam dan diperkuat juga hadist Nabi. Rosulullah bersabda "........Kemudian akan tegak kembali kekuasaan Islam diatas manhaj kenabian." (HR Ahmad hadits Hasan)
Tegaknya negara yang berideologi Islam akan mendorong dan mengkoordinir jihad umat Islam seluruh dunia untuk melawan Israel yang menjajah Palestina, maupun negri muslim lainnya yang diganggu musuh. Namun tegaknya Islam ini butuh dukungan, persatuan dan kesadaran umat Islam seluruh dunia. Untuk mewujudkan semua itu dibutuhkan kelompok dakwah ideologis yang akan menyeru dan mendakwahkan pentingnya persatuan dan kesadaran umat Islam untuk menegakkan daulah Islam yang berideologi Islam.
Wallahualam bissawab
Yuk bantu Palestina dengan persatuan umat Islam sedunia
BalasHapus