SUARAKUNINGAN, (SK).-
Seluruh siswa SMA Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan mengikuti Penilaian Sumatif Akhir Semester (PSAS) selama sepekan dalam keadaan lancar, aman dan tertib berlangsung di sekolah setempat, Kamis (5/12/2024).
Siswa SMAN 1 Kadugede yang mengikuti PSAS itu terdiri dari kelas X, XI, dan XII, berjumlah 1.146 orang berlangsung di 32 ruang belajar. Adapung mata pelajaran yang diujikan adalah semua mata pelajaran yang disampaikan di masing-masing jenjang kelas. Seperti tahun sebelumnya, PSAS kali ini menggunakan teknologi digital. Peserta didik tidak lagi mengerjakan soal dalam bentuk cetak atau kertas ulangan, melainkan menggunakan platform ponsel yang khusus untuk PSAS, dengan bentuk soal pilihan ganda (PG).
Hal ini membuat PSAS lebih praktis dan ekonomis. Pengawas pun cukup satu orang dalam setiap ruangan. (Tahun-tahun lalu, saat ulangan dalam bentuk kertas, memerlukan dua orang pengawas). Guru pun tidak lagi direpotkan dengan kegiatan memeriksa hasil ulangan. Sekarang, begitu peserta didik memijit submit sebagai tanda selesai ulangan, detik itu juga angka nilai sudah bisa diketahui.
Kepala SMA Negeri 1 Kadugede SPd, Rhida Jaya Bhuana, MPd, mengemukakan, “PSAS ini merupakan kegiatan rutin tiap akhir semester. Jadi, bukan sesuatu yang baru, hanya namanya saja berbeda-beda tiap zaman. Sebelumnya kita menyebutnya PAS (Penilaian Akhir Semester). Dulu disebut Ulangan Umum. Pokoknya, setiap akhir semester, menjelang siswa dibagi raport, kita mengadakan penilaian”.
“Tujuan PSAS ini adalah untuk menakar kemampuan peserta didik dalam masing-masing mata pelajaran. Hasilnya dapat dijadikan tolok ukur bagi guru mata pelajaran untuk memberikan angka-angka nilai yang nantinya akan diperlihatkan di buku raport. Hanya saja, penilaian di buku raport tentu saja tidak hanya berasal dari PSAS karena sebelumnya masing-masing guru memberikan asesmen formatif berupa tugas-tugas dan ulangan harian. Selain itu, penilaian di buku raport juga tidak hanya angka-angka nilai yang menunjukkan kemampuan kognitif, tapi juga nilai keterampilan dan sikap/karakter siswa,” tutur Rhida.
Dijelaskannya, secara keseluruhan, nilai kecakapan siswa itu ada tiga. Pertama, nilai kognitif, yakni nilai kecerdasan, sejauh mana siswa menguasai teori dari masing-masing mata pelajaran. Kedua, nilai psikomotor, yakni nilai-nilai yang berkaitan dengan keterampilan fisik yang dapat diamati. Ketiga, nilai afektif, yakni nilai sikap. Yang terakhir ini identik dengan nilai karakter. Misalnya, siswa menunjukkan sikap hormat terhadap guru, itu akan menjadi nilai afektif.
Berkaitan dengan hal itu, Wakasek Bidang Kurikulum, Maman, M.Pd., yang juga guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Kadugede, mengemukakan, PSAS hanyalah salah satu dari penilaian yang diberikan guru kepada peserta didik. PSAS ini merupakan asesmen yang diterima peserta didik per semester. Selama belajar di SMA, peserta didik akan mendapatkan PSAS sebanyak 5 semester. Di ujung, di semester 6, atau kelas XII semester genap, menjelang akhir satuan pendidikan, siswa akan diberi lagi ujian.
“Namanya bisa berbeda-beda. Dulu namanya UN (Ujian Nasional) karena bersifat nasional. Sekarang US (Ujian Sekolah) karena sekarang tidak ada lagi ujian nasional. Intinya. peserta didik akan mendapatkan asesmen sebagai alat ukur untuk menakar kemampuan mereka dalam masing-masing mata pelajaran yang diajarkan di sekolah,” papar Maman. (Red/SK)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.