SUARAKUNINGAN (SK).-
Paguyuban Silihwangi Majakuning melaksanakan penanaman 1000 pohon di lereng Gunung Ciremai di Desa Setianegara Kecamatan Cilimus dalam memperingati Hari Menanam Sejuta Pohon dengan tema “Sedekah Alam”, Kamis (9/1/2025).
Hadir pada acara tersebut Pimpinan Taman Nasional Gunung Ciremai diwakili Kasi Pengelolaaan Taman Nasional Wilayah 1 Kuningan Ade Kurniadi Karim, Dekan Fakultan Kehutanan UNIKU, Dr. Yayan Hendrayana, S.Hut, M.Si. dan para tamu undangan.
Paguyuban Silihwangi Ciayumajakuning merupakan kumpulan masyarakat Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Masyarakat Peduli Api Mitra Taman Nasional Gunung Ciremai (MPA- MTN Gunung Ciremai).
Ketua Paguyuban Silihwangi Ciayumajakuning, Eddy Syukur menyampaikan bahwa kegiatan Sedekah Alam menanam pohon ini sebagai wujud kepedulian masyarakat yang tinggal di kawsan lereng penyangga Gunung Ciremai untuk menjaga kelestarian lingkungan dan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kita bersama pentingnya menjaga kelestarian Gunung Ciremai khususnya.
“Gerakan menanam ini untuk lebih menjaga ekosistem dan kelestarian Gunung Ciremai sebagai sumber terpenting penyedia air. Terpenting jika menghadapi musim kemarau agar tetap terjaga ketersidaan air dan mengurangi resiko bencana kebakaran karena gersang dan kurangnya tanaman di kawsan kawasan lereng Gunung Ciremai” ujarnya.
Eddy menambahkan bahwa Lokasi penanaman adalah di Zona Reboisasi Taman Nasional Gunung Ciremai terutama di lahan bekas kebakaran tahun-tahun sebelumnya.
“Istimewanya, 1000 pohon endemik yang ditanam Paguyuban Silihwangi merupakan hasil persemaian sendiri oleh kami, karena diharapkan dengan hasil persemaian lokal, akan meningkatkan kekuatan pohon saat ditanam karena lebih sesuai dengan tanahnya,” tambahnya.
Kasi Pengelolaaan Taman Nasional Wilayah 1 Kuningan Ade Kurniadi Karim menyampaikan bahwa 1000 pohon yang ditanam dalam kegiatan ini merupakan pohon endemik (tanaman khas loka) yang mampu menyimpan air dalam tanah.
“Pohon endemik dengan akar yang kuat dapat mencegah erosi tanah, mengurangi resiko longsor, serta membantu penghijauan untuk meminimalkan dampak hujan asam dan ancaman banjir. Juga untuk mengurangi emisi karbon dioksida, mengurangi dampak pemanasan global dan melindungi keanekaragaman hayati,” tuturnya.(red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.