Hot News
22 Februari 2025

Mental Health di Kalangan Remaja, Tanggung Jawab Siapa?




Oleh Lia Marselia
Aktivis Muslimah

Generasi muda ialah aset pembangunan bangsa di masa depan. Sayangnya, generasi saat ini berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Sebagaimana yang tercatat oleh Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey 2024, bahwa 15,5 juta atau sekitar 34,9 persen remaja mengalami gangguan kesehatan mental. (www.disway.id/16Feb25)

Angka yang tak sedikit dan sangat memprihatinkan. Rusaknya mental remaja bukanlah tanpa sebab. Banyak faktor yang menjadi pemicunya, diantaranya media sosial dan gaya hidup dengan berbagai trend yang banyak istilah. Media sosial menawarkan segudang manfaat, namun tentu ada sisi negatif yang menjadi senjata tajam jika tak pandai dalam penggunaannya. Salah satunya yaitu ketergantungan media sosial yang menjadikan dirinya menutup diri dan terisolir dengan dunia nyata. Walhasil, hidupnya penuh dengan rasa cemas dan kurang percaya diri, karena kepercayaan diri mereka ditentukan oleh standar media sosial.

Adanya program khusus untuk remaja seperti Generasi Berencana atau GenRe yang telah ada dari mulai tingkat desa sampai nasional justru tak dapat mencegah remaja dari kesehatan gangguan mental mereka. Banyaknya remaja yang terkena penyakit mental menunjukkan gagalnya negara membina generasi. Generasi Emas 2045 nyaris mustahil terwujud jika kondisi ini terus dibiarkan. Generasi pembangun bangsa haruslah generasi yang bermental kuat demi terwujudnya bangsa yang kuat pula.

Peran negara sangat penting dalam melahirkan generasi emas. Negara mengharapkan generasi unggulan, namun justru menjadikan generasi lemah akibat penerapan sistem yang bathil. Negara secara sadar menerapkan sistem Kapitalisme Sekulerisme dan berdampak mewarnai kehidupan dalam berbagai aspek.

Pendidikan sekuler misalnya, membentuk remaja berperilaku liberal yang gagal memahami jati dirinya. Akhirnya, mudah terbawa arus berbagai trend yang menjadikan salah mengartikan kehidupan. Remaja pun gagal memahami penyelesaian shahih atas segala persoalan kehidupannya yang begitu kompleks. Walhasil, penyakit mental tak bisa terhindarkan dari para remaja di tengah tuntutan gaya hidup kapitalis-sekuleris-liberallis.

Berbeda dengan Islam. Kepemimpinan Islam memiliki tanggung jawab untuk melahirkan generasi cemerlang yang berkualitas, melalui penerapan berbagai sistem kehidupan sesuai dengan syariat Islam. Islam mewajibkan negara membangun sistem pendidikan yang berasas aqidah Islam.

Negara juga wajib menyiapkan orang tua dan masyarakat untuk mendukung proses pembentukan generasi pembangun peradaban Islam yang mulia, yang bermental kuat. Negara akan menetapkan kebijakan untuk menjauhkan remaja dari segala pemikiran yang bertentangan dengan Islam, yang menyebabkan remaja blunder dengan persoalan hidupnya dan tak mampu menyelesaikan masalah kehidupannya yang akhirnya melemahkan mental mereka.

Inilah solusi yang ada dalam sistem Islam untuk menyelamatkan generasi. Dengan adanya peran orangtua, masyarakat, dan negara yang seiring sejalan dalam memahami hakikat kehidupan, maka generasi pun akan tetap terjaga dan mampu menjadi generasi pembangun bangsa dengan tuntunan asas aqidah Islam. Tentunya, solusi hakiki ini hanya mampu terwujud dalam penerapan sistem Islam yang menyeluruh.

Wallahu'alaam bissawwab.

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Mental Health di Kalangan Remaja, Tanggung Jawab Siapa? Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan