Oleh Susi
Aktivis Muslimah
SUARAKUNINGAN (SK)
Kajian rutin Majelis Muslimah Perindu Surga (MMPS) yang diselenggarakan pada hari Rabu, 19 Maret 2025 di Kuningan mengangkat tema " Serba serbi di 10 Malam Akhir Ramadan." Hadir sebagai pemateri ustazah Heka Syamsiah, SPi., seorang aktivis muslimah yang aktif berjuang untuk dakwah Islam.
Selaku host, ibu Rika membuka acara dan acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang dilantunkan oleh ibu heni , seorang aktivis Muslimah.
Selanjutnya acara inti, penyampaian materi oleh ustazah Heka Syamsiah SPi.. Beliau menyampaikan bahwa keistimewaan Ramadan di 10 hari terakhir diantaranya adalah Lailatul Qadar yaitu malam lebih baik dari 1000 Bulan, malam Lailatul Qadar hendaklah kita lebih bertaqorub kepada Allah Swt. Llailatul Qadar bisa dicari di malam-malam ganjil seperti tanggal 21,23,25 dan seterusnya.
Selain itu dimalam lailatul qadar pahala dilipat gandakan. Biasanya malam lailatul qadar dijadikan momen untuk i'tikaf yaitu lebih mendekatkan diri kepada Allah dan meraih rida Allah.
Kemudian beliau menyampaikan perintah puasa yang terdapat dalam Qs Al- Baqarah ayat 183 yang mewajibkan umat Islam yang beriman untuk berpuasa supaya kita bertakwa.
Takwa sendiri yaitu segala sesuatu yang dilakukan hanya mengharap Ridha Allah, takwa bisa diartikan pula meninggalkan larangannya dan menjalankan perintahnya karena takut akan siksa Allah, puasa itu tujuannya untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt.
Disamping itu beliau memaparkan amal sallih ibu diantaranya yaitu
Pertama, sebagai ummun wa rabbatul bait, yaitu ibu sebagai manager dalam rumah tangga dan yang menjadi nakhodanya adalah suami dengan tujuan yang sama yaitu keluarga sakinah mawadah warahmah.
Kedua, mendidik anak agar bertakwa, untuk bisa mencetak anak bertakwa sangatlah berat, tetapi itu harus dilakukan oleh orangtua agar anak kita bertakwa, dan untuk bisa mendidik anak kita harus berilmu, yaitu dengan cara mengaji.
Ketiga, menjaga keluarga dari api neraka. Terdapat dalam Qs At Tahrim:6 , bahwa kita harus bisa mencetak anak bertakwa agar terhindar dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu- batu.
Keempat, suporter/pendukung suami, yaitu seorang istri harus taat kepada suami selama perintah tersebut tidak melanggar syariat Islam.
Kelima, berdakwah kepada sesama. Kewajiban menyeru kepada sesama yaitu kewajiban individu atau bersama-sama.terdapat dalam Qs Al- Imran 104.
Selanjutnya ustazah Heka Syamsiah juga menyampaikan Kemaksiatan yang harus dihindari diantaranya meninggalkan sholat, puasa, dan zakat, membiarkan anak berbuat munkar, mengambil riba untuk kebutuhan, dimana dosa riba memiliki 72 pintu. Dari yang paling ringan adalah seperti seseorang berzina dengan ibu kandungnya sendir (HR Ibnu Majah ).
Jika riba dan zina sudah merajalela disuatu wilayah maka halal bagi Allah untuk menurunkan azab.
Selanjutnya beliau memaparkan bahwa bertakwa dan tawakal adalah kunci pertolongan dari Allah. Dengan bertakwa kepada Allah niscaya akan diberikan jalan keluar dan diberikan rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka dan Allah akan mencukupkan keperluannya . Tawakal sendiri yang berarti menyerahkan segala sesuatu kepada Allah Swt.
Kemudian beliau menjelaskan pula tentang semangat mengejar ampunan Allah, seperti yang diterangkan dalam hadis riwayat Ahmad yaitu celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni.
Semarak Ramadan seharusnya tidak membuat kita lalai dari bertaqarub.
Karena kehidupan sekuler menyebabkan ketakwaan sulit diraih, memisahkan agama dari kehidupan menjerumuskan manusia kedalam kesengsaraan dan kerusakan terhadap individu, masyarakat dan negara.
Terakhir beliau mengajak kepada peserta dan ibu-ibu Majelis Ta'lim untuk hidup bersama Islam disetiap aspek kehidupan agar bisa mewarisi surga Firdaus yang disediakan untuk orang mukmin.
Wallahua'lam bissawwab.
Romadhon waktu yang tepat untuk meningkatkan ketaqwaan
BalasHapus